Measurment
MEASURMENT
Teori Euclidean Distance
Euclidean distance adalah perhitungan jarak dari 2 buah titik dalam Euclidean space. Euclidean space diperkenalkan oleh Euclid, seorang
matematikawan dari Yunani sekitar tahun 300 B.C.E. untuk mempelajari
hubungan antara sudut dan jarak. Euclidean ini berkaitan dengan Teorema
Phytagoras dan biasanya diterapkan pada 1, 2 dan 3 dimensi. Tapi juga
sederhana jika diterapkan pada dimensi yang lebih tinggi.
Pada 1 dimensi
Semisal ingin menghitung jarak Euclidean 1
dimensi. Titip pertama adalah 4, titik kedua adalah -10. Caranya adalah
kurankan -10 dengan 4. sehingga menghasilkan -14. Cari nilai absolut
dari nilai -14 dengan cara mempangkatkannya sehingga mendapat nilai 196.
Kemudian diakarkan sehingga mendapatkan nilai 14. Sehingga jarak
euclidean dari 2 titik tersebut adalah 14.
Pada 2 dimensi
Caranya hampir sama. Misalkan titik
pertama mempunyai kordinat (1,2). Titik kedua ada di kordinat (5,5).
Caranya adalah kurangkan setiap kordinat titik kedua dengan titik yang
pertama. Yaitu, (5-1,5-2) sehingga menjadi (4,3). Kemudian pangkatkan
masing-masing sehingga memperoleh (16,9). Kemudian tambahkan semuanya
sehingga memperoleh nilai 16+9 = 25. Hasil ini kemudian diakarkan
menjadi 5. Sehingga jarak euclideannya adalah 5.
Sehingga dari Formula diatas kita dapat implementasi menjadi :
Hasil perhitungan (Jarak) diatas masih dalam satuan decimal degree (sesuai dengan format longlat yang dipakai) sehingga untuk menyesuaikannya perlu dikalikan dengan 111.319 km (1 derajat bumi = 111.319 km)
Teori Haversine Formula
Teorema Haversine Formula adalah sebuah
persamaan yang penting dalam bidang navigasi, untuk mencari jarak busur
antara dua titik pada bola dari longitude dan latitude. Ini merupakan
bentuk persamaan khusus dari trigonometri bola, law of haversines,
mencari hubungan sisi dan sudut pada segitiga dalam bidang bola.
Dimana a,b,c ialah jarak yang bersatuan radian/sudut karena berada dalam bidang bola, yang bisa kita korelasikan dengan persamaan busur dibawah ini :
Kemudian kita implementasikan persamaan harvesin dibawah ini :
Sehingga dari Formula diatas kita dapat implementasi menjadi :
Beuh…. panjang juga yah teorema harvesine ini, yah memang rumit namun pastilah ada sesuatu dibalik kerumitannya. Selanjutnya setelah pusing dengan teorema2 diatas, mari kita langsung pada Prakteknya.
Penggunaan Teorema Euclid dan Teorema Harvesine
Pertama kita siapkan bahan uji sebagai berikut :1. Titik Pertama : Gedung Sate (Bandung)
Long : 107.618633
Lat : -6.901361
2. Titik Kedua: Mesjid Raya Lembang (KBB)
Long : 107.618279
Lat : -6.811771
Jarak aktual yang diperoleh dari Gmap ialah 10.05 Km.Baiklah, bahan sudah ada tinggal kita impementasi dengan rumus yang sudah ada. Saya akan sertakan rumus excelnya supaya lebih mudah membuktikannya.
Dengan Teorema Euclid :
=((SQRT((B6-B7)^2+(C6-C7)^2)*111.319))Hasilnya diperoleh Jarak = 9.97 Km
Dengan Teorema Harvesine:
=(6371.1*((2*ASIN(SQRT((SIN((RADIANS(B7)-RADIANS(B6))/2)^2)+COS(RADIANS(B7))*COS(RADIANS(B6))*(SIN((RADIANS(C7)-RADIANS(C6))/2)^2))))))Hasilnya diperoleh Jarak = 9.96 Km
Hasil perhitungan Excel :
Dari kedua teorema diatas hasil yang
diperoleh tidak berbeda jauh meskipun ada selisih 0.09 dengan hasil
Gmap. sehingga cukup ampuh untuk menghitung jarak2 pendek yang
kedepannya bisa diakumulasi untuk memperoleh jarak sesuai jalur yang
dilalui.
https://blogs.itb.ac.id/anugraha/2014/09/10/teori-pengukuran-jarak/
ADAM ADI PRAYOGO ( 1514321124)
ADAM ADI PRAYOGO ( 1514321124)
UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA
Komentar
Posting Komentar